Senin, 05 November 2012

Kangen

Kangen; sebuah ungkapan dalam bahasa Jawa yang kurang lebih membalut rapi berbagai ingredient perasaan ingin bertemu lagi, ingin berkunjung kembali, ingin mengulangi sesuatu, ingin merasakan sensasi yang pernah dialami dalam sebuah paket perasaan di hati. Asal kata kangen adalah ‘angen’ atau angan-angan, mendapat awalan ‘ka’, ka+angen. Kira-kira berarti gambaran sebuah perasaan yang sangat didambakan hingga terbawa dalam angan-angan. 

Kalimat pembuka diatas adalah asal kata kangen...
Kangen itu kurang lebih sama artinya dengan rindu...
Bila rasa kangen sudah menggelayut di hati, maka obat yang paling mujarab ya meladeninya. Alias memenuhi apa yang telah lama menjadi angan-angan tersebut......
Terkadang rasa kangen itu sangat menyiksa bahkan bisa membuat kita akan melakukan dan membayangkan hal-hal yang diluar logika...
Buktinya : berapa banyak lirik lagu didunia ini yang terinspirasi akan rasa kangen yang mendalam.. Banyak juga orang yang rela berkorban apa saja untuk meladeni rasa kangennya dengan datang dari jauh2 untuk menjumpai orang yang di"kangeninya" tersebut... 

Kangen itu membuat jarak itu menjadi jauh dan dekat..
Aneh kan...
Alasannya : Orang yang saking kangennya dapat bepergian jauh untuk menjumpai yang orang dikangenkan, wlwpun harus melewati benua, mengelilingi dunia sekalipun.. (mungkin itu orang punya jet pribadi kalee ya)..
Orang yang jatuh cinta yang tempat tinggalnya dekat sering merasa kangen2an, sehingga merasa jarak tempat tinggalnya terasa jauh (mngkin karena bokap/nyokap tu cewek atau cowok lagi ngelarang ketemuan..hehehehe)..

Itulah efek dari rasa kangen... Mungkin bisa digambarkan dengan satu kalimat berikut ini "MENYIKSA NAMUN INDAH"...
Sekian...

Kamis, 18 Oktober 2012

Crazy Life Or Life Is Crazy


Hidup ini gila...
Siapapun pasti bakal setuju dan gak setuju sama pernyataan di atas...
Karena setiap orang memiliki cara yang berbeda dalam menikmati hidup...
Let talk about life...
"Hidup" satu kata yang memiliki sejuta makna yang berbeda...
Kita memiliki hak untuk mengartikannya termasuk saya dunk...hehehe
So don't angry to me coz I'll give to you my opinion about "life"...
Saya adalah orang yang menjunjung tinggi title artikel saya ini bahwa " Hidup Gila atau Hidup itu Sangat Gila"...
Based on fact, jelas bahwa sebagian orang menjalani kehidupan ini dengan diwarnai kegilaan-kegilaan keadaan yang menjadikan hidup itu sangat gila, karena itu banyak orang yang gila akan hidup dan banyka juga orang yang memiliki kondisi hidup yang gila...hahahahaha
Tanpa kita sadari dalam kehidupan sehari-hari hidup kita menjadi gila oleh suatu keadaan yang menjadikan kita gila dalam menghadapainya Ex : (Coba aja lu bayangin jika ketika lhu kebangun dari tidur besok, lhu dikasih duit 900 trilun dollar, trs dikasih rumah, rumahnya david bechkam yang dijual di USA, trs dapat pembantu Paris Hilton, ditawarin main film bareng aktris sekelas Brad Pitt, Angelina Jolie atau Selena Gomez, Ngeluarin Album duet bareng Adelle atau Justin Bieber, Jadi Bintang Video Klipnya SUJU, etc)  Lhu pasti jadi gila kan, hehehehe (gue aja nulisnya sampe ngerasa gila krn ngebayanginnya) hahahahaha...
Tapi bukan tidak mungkin itu terjadi karena hidup hars dipenuhi khayalan dan disemangati oleh satu kalimat penyemangat "Nothing That Imposible",,,

Hidup itu sangat gila, ungkapan tersebut mungkin tidak asing lagi ditelinga kita..
Karena banyak fakta realita gila yang terjadi dalam kehidupan…
Ada orang waktu masa kecil makan satu kali sehari, udah gitu makan ubi bakar lagi, pas waktu gede makan bisa sesuka hatinya setiap hari bhkan ubi bakar nya berubah 1000 x lipat jadi ayam bakar, sapi bakar, kambing bakar, bahkan kalau ada menu “rumah bakar”  juga bisa kalee ya….

Ada juga orang yang waktu kecilnya makan keju, bisa jajan apa aja, bisa makan sesuka hati pas waktu gede malah jajan” baygon, arsenic dan zat2 bahaya lainnya” sebagai bekal untuk mem PHK kerja jantung dan organ tubuh yang lain  krn gak sanggup menghadapi perubahan realita kegilaan kehidupan..

Gila gak ???

Ada juga orang yang berjuang untuk mempertahankan hidup tapi dengan cara seperti ingin mengakhiri hidup…hahahaha

Ada juga yang ingin mengakhiri hidup tapi malah mempertahankan kehidupannya lebih baik (coba aja lhu nonton film “Malaikat Tanpa Sayap”)

Ada orang yang terlahir jadi cowok eh malah pingin jadi cewek, dan sebaliknya..

Ada orang yang terobsesi jadi binatang mpe ngerubah bentuk tubuh nya jadi kayak binatang….
Dan lebih gila lagi ada orang yang bentuk tubuhnya sprti bintang action di film khayalan sprti film kartun….
Wesss…. Masih banyak kegilaan lainnya yang gak mungkin di bahas guys

Intinya guys menurut gue ni yee, kita jangan menjadi org yang gila akan kehidupan dunia, dan kita jangan sampe di buat gila oleh yang namanya hidup, apalagi smpe mmpengaruhi mental kita atw menjadi gila beneran (Gue gak tw apa perbedaan pndpat org awam tentang gila dengan Skizofrenia bahasa medisnya, mnrut gue bedanya tipis banget bro)

Biarlah hidup ini mengalir seperti air, jika datang arus mengalir kuat dari arah yang berlawanan maka cobalah melawan, jika datang arus dari arah yang sama cobalah untuk menyesuaikan…
 That’s All…

Selasa, 16 Oktober 2012

Filosofi OTAK

Mungkin agak sedikit aneh tapi aq mencoba untuk membuat filosofi sendiri tentang otak, karena dari semua organ tubuh, favoritku adalah OTAK...hehehehe
Baiklah, entah kenapa tersirat dipikiraanku bahwa "Otak bagaikan tanah yang subur"..
Sebagaimana yang kita ketahui bahwa tanah yang subur dapat ditanami oleh apapun, baik itu tumbuhan yang bermanfaat maupun tidak bermanfaat...
Sama seperti otak, otak yang berfungsi sebagai organ regulatif pada tubuh manusia, dimana hampir sebagian besar aktivitas mental dan fisik manusia dikontrol oleh otak. Otaklah satu2nya organ yang membuat batas antara pengaruh aktivitas fisik dan mental menjadi relatif kecil artinya (aktivitas mental dapat mempengaruhi fisik dan sebaliknya)..
Secara disadari dan tanpa disaadari manusia selalu menanamkan dua sugesti di dalam otaknya yang pertama sugesti positif dan yang kedua adalah sugesti negatif....
Apabila seseorang menanamkan sugesti positif di dalam otaknya maka otaknya akan meregulasi segala sesuatu aktivitas tubuh baik fisik maupun mental secara positif pula dan sebaliknya Apabila seseorang menanamkan sugesti negatif di dalam otaknya maka otaknya akan meregulasi segala sesuatu aktivitas tubuh baik fisik maupun mental secara negatif pula...
Contoh nya adalah : "ketika sesorang ingin mempresentasikan sesuatu, apabila orang tersebut mensugestikan dia harus bisa mepresentasikannya, maka otaknya akan meregulasi aktivitas mental dan fisikinya agar dia bisa,  secara mental dia akan memiliki motivasi dan semangat untuk membuatnya memikirkan cara agar dapat mempresentasikannya dengan baik, secara fisik orang tersebut akan mulai mencari bahan presentasi agar bisa menjawab pertanyaan dengan sekuat tenaga, kadang tanpa merasa lelah sedikitpun, fisiknya lebih siap, tidak gemetaran sewaktu presentrasi dll"
Hal tersebut diatas merupakan bukti konkrit sugesti positif yang ditanamkan seseorang ke otaknya.
Jika sugesti negatif yang ditanamkan pada contoh kasus yang saya paparkan diatas maka otak juga akan meregulasi segala aktivitas mental dan fisik secara negatif pula, secara mental orang tersebut akan menjadi kurang bersemangat dan kurang termotivasi, dan secara fisik badan akan menjadi lemas, gemetaran karena takut tidak dapat menjawab pertanyaan dll... Hal ini tentu dipengaruhi dari sugesti negatif tadi karena efek yang paling buruk dari sugesti negatif yang diatamkan adalah keputusasaan dan rasa tidak percaya diri..
Kesimpulannya adalah tanamkanlah sugesti positif ke otak jika kita ingin melakukan sesuatu, lalu dengan sendirinya semangat akan muncul serta fisik lebih siap untuk mensukseskan apa yang kita inginkan.... (semoga bermanfaat)

Perahu Tanpa Kemudi

Kadang aq sering banget berpikir, hidupku bagaikan perahu tanpa kemudi, yang terombang ambing ditengah samudra... Entah kemana perahu itu akan terdampar atau bahkan bisa jadi tenggelam akan terpaan ombak... Di tengah luasnya samudra membahana biru laut terkadang ada angin kencang yang bertiup sehingga perahu itupun terombang ambing ke arah angin, lalu tak lama kemudian datang angin dari arah yang lain yang menerpa jauh lebih kuat dari angin sebelumnya sehingga perahu tanpa kemudi itupun kembali terombang-ambing mengikuti arah angin yang lebih dahsyat.. Pada suatu waktu ketika keadaan sedang hujan, kadang perahupun harus dapat bertahan dari usikan rintik hujan yang kadang berubah menjadi deras..

Miskin Dan Kaya Vs Beruntung dan Tidak Beruntung = Bahagia dan Tidak Bahagia


Jika boleh menyebutnya, judul diatas  adalah dua fenomena yang sangat berlawanan.  Dua fenomena tersebut menjadi keadaan yang akan selalu dihadapai oleh setiap makhluk didunia ini. Ada beberapa pertanyaan yang kadang terbesit dibenak kita :

1.     Apakah orang miskin itu tidak beruntung ???
2.    Apakah orang kaya itu beruntung ???
3.    Apakah orang miskin itu hanya bahagia jika beruntung ???
4.    Apakah orang kaya hanya bahagia jika beruntung ???
5.    Apakah ada hubungan antara miskin, tidak beruntung, dan tidak bahagia ???
6.    Apakah ada hubungan antara kaya, beruntung dan bahagia ???
Dan tentunya masih banyak pertanyaan lainnya muncul dibenak kita. Berikut saya akan paparkan bebereapa pengertian terkait judul artikel saya ini :
Menurut Bank Dunia Miskin adalah apabila seseorang mendapatka penghasilan kurang dari $1/. Lebih kurang 1,1 miliar orang didunia mengonsumsi kurang dari $1/hari dan 2,7 miliar orang didunia mengonsumsi kurang dari $2/hari. Proporsi penduduk negara berkembang yang hidup dalam Kemiskinan ekstrem telah turun dari 28% pada 1990 menjadi 21% pada 2001.Melihat pada periode 1981-2001, persentase dari penduduk dunia yang hidup dibawah garis kemiskinan $1 dolar/hari telah berkurang separuh. Tetapi , nilai dari $1 juga mengalami penurunan dalam kurun waktu tersebut.
Menurut majalah Forbes kaya adl jika penghasilannya minimal $ 1 juta US per tahun. Kawasan Asia Pasifik memiliki 3,37 juta orang kaya yang disebut sebagai high net worth individuals (HNWI) pada tahun 2011 dibandingkan dengan Amerika Utara dengan 3,35 juta orang, menurut kajian yang diterbitkan perusahaan konsultan Capgemini dan RBC Wealth Management. Eropa memiliki 3,17 juta HNWI, yang didefinisikan sebagai orang yang memiliki aset 1 juta dollar AS atau lebih untuk diinvestasikan. Kekayaan itu tak termasuk tempat tinggal utama mereka dan harta mewah, termasuk benda seni.
Terlepas dari dua hal diatas masih banyak pengertian-pengertian tentang kekayaan lainnya, tentunya pengetian tersebut sangat relative berbeda tergantung dari cara seseorang memandang dari segi apa kekayaan dan kemiskinan tersebut dilihat.
Okay, saya langsung mengunci kaya atau miskin yang saya maksud disini ditilik dari segi sosio-ekonomi, karena saya tidak mau menjadi orang yang abstrak dalam memandang kekayaan dan kemiskinan.
Lalu apa hubungannya dengan keberuntungan dan ketidakberuntungan. Jika kita melihat secara objektif banyak orang yang meduga dirinya miskin akibat ketidakberuntungan dalam hidup, dan sebaliknya hal itu juga berlaku bagi orang kaya. Selain itu ada juga pendapat dari kalangan elit yang notabenenya “kaya berkat usaha” sering sekali mengatakan bahwa keberuntungan itu dapat dicari. Namun saya sering sekali membaca kisah sukses hidup seseorang yang awalnya miskin dimana saya jarang menemukan dimana mereka betul2 mengubah hidupnya hanya mengandalkan usaha tanpa adanya “Lucky Factor” (klu mw jujur sich).
Namun ada beberapa hal yang mungkin jarang kita renungkan bahwa orang miskin dapat mengubah keberuntungannya hanya dengan usaha,usaha dan usaha. Dengan berusaha dan semangat mengubah nasib maka Insya ALLAH nasibnya akan berubah tentunya hal ini juga memerlukan sentuhan “Keberuntungan Hidup”. Trs bagaimana dengan orang kaya ? Menjadi kaya harta secara otomatis tentunya dapat menciptakan keberuntungan-keberuntungan hidup yang baru asalkan tahu cara menggunakan hartanya dijalan yang baik.
Lantas sekarang apa sih hubungan miskin dan kaya dengan kebahagiaan dan ketidakbahagiaan. Maha besar ALLAH SWT yang telah menciptakan kebahagiaan dihati manusia tanpa dipengaruhi oleh Kemiskinan dan Kekayaan. Coba aja kita telusuri ada sebagian orang miskin tapi hidup bahagia dan ada sebagian orang kaya hidup tidak bahagia. Kebahagiaan itu adalah produk hati dan setiap produk hati tercipta tanpa dipengaruhi oleh status social ekonomi, gender, etc. Intinya kebahagiaan adalah nilai indepedensi hati yang gak bisa digoyahkan oleh apapun, sekecil apapun kebahagiaan itu. Kebahagaian pastinya akan menjadi hal yang luar biasa dan memiliki nilai tak terhingga karena ditopangn oleh rasa syukur yang high quality. Rasa syukur inilah yang mengantarkan si miskin terkadang menciptakan keberuntungan hidup, hingga si miskin akan menjadi kaya akan kebahagiaan hidup. Hal ini juga berlaku sama terhadap sikaya.
Kesimpulannya adalah keadaan miskin atau kaya, keadaan beruntung atau tidak beruntung, nilai kebahagiaan adalah nilai indepedensi mutlak yang pasti akan didapatkan apabila rasa syukur dikembangkan didalam hati setiap orang.  Karena inti dari kemiskinan dan kekayaan sebenarnya adalah kemiskinan dan kekayaan kebahagiaan yang hanya akan didapatkan melalui kemiskinan dan kekayaan rasa syukur dalam menghargai nilai-nilai kehidupan…

'Perawat" Riwayatmu Kini


Sebuah keluh kesahku sebagai mahasiswa keperawatan terhadap dunia keperawatan dari apa yang kuamati selama 3 tahun di rumah sakit dan selama 3 tahun kupelajari dunia keperawatan…
Awalnya aq jg sama spt yg lain, beranggapan bahwa perawat hanyalah sebuah profesi yang KURANG PENTING, tidak lebih penting dari profesi dokter,,,, itulah kesan pertamaku sebelum aq belum mengenal Perawat yang sebenarnya… Tapi semuanya berubah di saat aq memasuki sebuah akademi keperawatan yang mendidik ku untuk selalu bersemangat menyuarakan bahwasanya “ Kita perawat adalah profesi yang sangat vital dalam pelayanan kesehatan, kita adalah profesi yang mandiri, bukan profesi bayangan profesi lain”.
Dari yang kupelajari bahwa ringkasnya secara filosofi keperawatan adalah sebuah profesi yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan. Artinya keperawatan merupakan sebuah profesi yang TIDAK DAPAT DIPISAHKAN dari pelayanan kesehatan.
Tapi, aq masih meragukan kata-kata tersebut, terlebih lagi kenyataanya bkn hanya aq, tp semua org beranggapan bahwa keperawatan hanyalah sebuah profesi yang berada di bawah profesi lain yaitu dokter. Dan tentunya masyarakat beranggapan bahwa dokter jauh lebih penting daripada perawat….
Miris memang tapi itulah kenyataannnya… setidaknya di daerah dimana aq tinggal saat ini…
Kenapa hal ini bisa terjadi ??????
Tentunya tingkat kecerdasan menurut ku menjadi factor yang sangat menentukan., dan tidak kalah penting adalah pengetahuan masayarakat bahwasannya keperawatan memiliki tugas sendiri yaitu tugas mandiri keperawatan yang juga tidak kalah penting merupakan hal vital dalam perbaikan imej keperawatan di mata masyarakat saat ini.
Penting bagi kita semuanya menyadari bahwa sudah saatnya perawat menjadi profesi yang mandiri, bangga melaksanakn tugas kita sendiri, bukan malah bangga melakukan tugas profesi lain sehingga melupakan tugas kita sendiri sebagai perawat. Bahkan tidak jarang menyepelekan tugas mandiri profesi kita sendiri. Satu lagi yang selalu menjadi dilemma bagiku , BAGAIMANA KITA BISA MAJU , SEDANGKAN KITA SENDIRI BELUM BANGGA DENGAN PROFESI KITA SENDIRI ???
Kuranag majunya dunia keperawatan saat ini bukan hanya karena berasal dari factor yang bersumber dari perawat sendiri, tapi juga kelmehan system yang ada , saya ingin mencontohkan beberapa kasus yang terjadipada saat ini :
- 700 perawat Indonesia yang bekerja di Kuwait terancam di pulangkan ke Indonesia akibat ketidakjelasan lembaga penjamin kompetensi lulusan, ijazah pendidikan dan system registrasi perawat di Indonesia.
- 167 perawat Indonesia yang dikirim ke Jepang dalam kerangka Indonesian Japan Economic Partnership dipertanyakan dan terancam tidak diakui ijazah pendidikan perawat pada kategori tingkat perawat yang sesuai dengan tingkat pendidikan perawat Indonesia akibat ketidakjelasan perbedaan bermacam-macam tingkat pendidikan dan katagori perawat yang tidak sesuai dengan kaidah internasional
- Ancaman pengangguran terdidik perawat yang sangat besar akibat lemahnya daya serap local dan tingginya lulusan perawat yang mencapai 31.000 pertahun dari 780 sekolah perawat yang ada atau telah mencapai angka ratusan ribu perawat tidak terserap pada bidangnya. Sementara penempatan ke luar negeri terkendala akibat akuntabiltas system penjaminan mutu lulusan dan registrasi dalam negeri yang dipertanyakan banyak pihak asing. Sehingga peluang miliaran rupiah dari remittance yang bisa tidak bisa diterima (gaji awal perawat di negara maju rata-rata per jam antara US$17-25), karena sesunggunya negara-negara maju kekurangan perawat hingga mencapai 2 juta orang hingga tahun 2015.
- Potensi kerugian rumah sakit akibat pemberlakuan Casemix dan DRGs karena komplikasi dan terjadinya kejadian yang tidak diinginkan yang salah satunya disebabkan oeh lemahnya tanggungjawab rumah sakit dalam meng-update kompetensi perawat. Komplikasi ini menyebabkan pemanjangan masa rawat pasien dan berdampak pula terhadap penurunan daya tampung rumah sakit dalam menerima pasien baru. Akibatnya, pasien yang menungu pelayanan akan bertambah parah penyakitnya.
- Pembengkakan nilai jaminan kesehatan di rumah sakit hingga Rp. 1, 145 triliun yang ditanggung oleh pemerintah akan terus terjadi dan semakin meningkat bilamana tidak didukung oleh kualitas perawat yang 24 jam memonitor, mengintervensi, mendeteksi dan mengoptimalkan proses penyembuhan pasien. Sementara, akibat penurunan produktifitas penduduk yang sakit, negara mengalami kerugian sedikitnya Rp. 2,141 triliun per bulan.
- Sementara, dari sisi perawat, perlindungan kerja yang minimal dari penyakit menular seperti HIV/AIDS dan keselamatan kerja berdampak pada kinerja mereka dalam melayani pasien.
Tapi kenapa pemerintah seolah2 menutp mata dan telinga untuk hal tersebut, dan memliki pandangan yang mungkin tak jauh berbeda dengan pandangan umum. Kenyataan menunjukan bahwa perawat sering dianggap profesi yang kurang menentukan bagi indicator maju atau mundurnya sebuah bangsa. Padahal, kekuatan sebuah bangsa tergantung pada kesehatan dari penduduknya secara umum. Pengesahan Rancangan Undang Undang Keperawatan secepatnya akan berdampak kepada tingkat kepercayaan, perlindungan, kualitas pelayanan dan daya saing global perawat Indonesia.
Intinya. Kita perawat di seluruh Indonesia harus bangkit , buka hati kita, buka mata, tunjukkan keberanian, dan kecerdsan yang selama ini hanya medekam di dalam hati, dan sama-sama kita perjuangkan bahwa PENGESAHAN RUU KEPERAWATAN ADALAH HARGA MATI YANG TAK BISA DI TUNDA-TUNDA LAGI….

Apa yang membuat anda tertarik menjadi perawat ????



Menurut pendapat pakar keperawatan, seperti Florence Nightingale (1820-1910) mendefinisikan keperawatan sebagai ‘the act of utilizing the environment of the patient to assist him/her in his/her recovery’ artinya bahwa keperawatan itu adalah profesi yang bertindak dengan cara memanfaatkan yang ada di lingkungan sekitar untuk membantu klien/pasien mendapatkan kesembuhan kesehatan.
Sedangkan Virginia Henderson (1897-1996) menyampaikan bahwa definisi keperawatan adalah ‘the unique function of the nurse is to assist the individual, sick or well, in the performance of those activities contributing to health or its recovery (or to peaceful death) that he would perform unaided if he had the necessary strength, will, or knowledge, and to do this in such way as to help him gain independence as rapidly as possible’ artinya adalah bahwa seorang perawat itu memiliki fungsi yang unik, yaitu membantu individu baik yang sehat maupun yang sakit, dimana kinerja perawat adalah berupa aktivitas yang bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan atau menyembuhkan (atau pasien wafat secara tenang), sehingga individu yang dibantu tersebut dapat menampilkan kemandirian sesuai kemampuan – kemauan, atau pengetahuan – yang dimilikinya, dan semuanya itu dilakukan melalui berbagai cara sehingga individu tersebut dapat mandiri secepat mungkin.
Secara umum pakar keperawatan mendefinisikan keperawatan sebagai ‘caring; an art; a science;client centered; holistic; adaptif; concerned with health promotion, health maintenance, and health restoration; and, a helping profession’. Selain itu perawat dikenal juga memiliki banyak peran dan fungsi diantaranya adalah sebagai berikut: caregiver, communicator, teacher, client advocate, counselor, change agent, leader, manager, case manager, research consumer, dan expanded career roles.
Nah, untuk menjadi seorang perawat juga tidak mudah, karena seorang perawat adalah individu yang memiliki pendidikan minimal diploma keperawatan, yaitu pendidikan dasar hingga sekolah menengah atas, ditambah dengan tiga tahun pendidikan di perguruan tinggi. Selain itu ada pula perawat yang langsung lulus dari pendidikan sarjana keperawatan. Ada yang master keperawatan, doktor keperawatan, bahkan profesor keperawatan. Kondisi tersebut menempatkan para perawat sejajar dan menjadi mitra terhadap profesi yang lain, terutama profesi kesehatan.
Lalu, apa enaknya jadi perawat? Ini yang menarik! Setiap orang pasti memiliki alasan tersendiri yang unik dan mungkin berbeda antara individu yang satu dengan individu yang lain. Namun, Blog Perawat memiliki alasan tersendiri dan bisa juga merupakan rangkuman dari beberapa tanggapan dari rekan sejawat yang diterima oleh Blog Perawat. Alasannya adalah sebagai berikut:
Alasan Pertama, tidak berlebihan jika alasan Ekonomi kita jadikan motivasi untuk menjadi seorang perawat. Perlu diketahui, pada masa sekarang ini perawat merupakan salah satu profesi untuk mendapatkan penghasilan secara halal. Jasa dan tenaganya cukup dibutuhkan oleh negara dan masyarakat, juga dibutuhkan oleh user dari luar negeri untuk ditempatkan dalam fasilitas kesehatan maupun pendidikan kesehatan. Gaji yang didapatkan pun lebih dari cukup dan dikategorikan kedalam kelas menengah di Indonesia saat ini. Perawat Indonesia yang bekerja di dalam negeri kini mendapatkan gaji sekurangnya 1 juta rupiah sehingga 5 juta rupiah tergantung dari tingkat pendidikan, lama pengalaman kerja dan kedudukan perawat tersebut di tempat kerja. Sedangkan perawat Indonesia yang bekerja di luar negeri, gajinya sekurangnya adalah 10 juta rupiah. Nah, kita melakukan pekerjaan yang kita sukai dan mendapatkan penghargaan (baca: gaji) yang lumayan besar, apakah tidak tertarik?
Alasan Kedua, boleh jadi alasan Sosial mendasari seseorang menjadi perawat. Mengapa demikian? Karena banyak juga yang menjadi perawat karena didorong oleh keinginan orang tua. Alasan orang tua mendorong anaknya menjadi perawat antara lain bisa meningkatkan derajat keluarga dimata masyarakat, karena di beberapa daerah seorang perawat masih menjadi status yang cukup disegani di masyarakat. Selain itu, alasan orang tua mendorong anaknya untuk menjadi perawat adalah agar semasa ada kerabat atau anggota keluarga yang sakit, anaknya yang menjadi perawat tersebut dapat membantu menolong dengan ilmu serta pengetahuannya untuk mengembalikannya [dengan izin Tuhan Yang Maha Esa, tentunya] ke tahap kesehatan sebelumnya. Nah, betul khan, perawat dianggap penting oleh keluarga dan masyarakat disekitar-nya, apa tidak tertarik juga?
Alasan Ketiga, bisa juga alasan Spiritual dijadikan sebagai faktor pendorong seseorang menjadi perawat. Kok bisa? Ya bisa donk. Seperti definisi keperawatan yang disampaikan oleh Nightingale danHenderson diatas bahwa perawat itu profesi yang tugasnya menolong orang lain, baik yang sehat maupun yang sakit, baik yang dikenal maupun yang tidak dikenal, baik yang seagama maupun tidak seagama, dan lain-lain dan lain-lain. Nah, profesi yang tugasnya menolong orang lain biasanya akan mendapat tempat yang terhormat secara spiritual. Selain itu profesi yang kerap menolong orang lain akan mengasah nurani individu yang menjalankan profesi tersebut untuk terus bersikap empati atau senantiasa merasakan penderitaan orang lain sehingga yang bersangkutan akan lebih bersabar dan bersyukur dalam menjalani hidup. Kesimpulannya, sudah dapat gaji, dibutuhkan keluarga, juga banyak mendapat banyak pahala dari aktivitas menjalankan profesinya lagi. Beneran nich nggak tertarik?
Alasan Keempat, ini mungkin alasan akhir setiap manusia, yaitu Aktualisasi Diri. Senang dihormati oleh orang lain, senang pendapatnya didengarkan oleh orang lain, bisa menjadi diri sendiri tanpa harus diintimidasi oleh orang lain, itulah inti dari aktualisasi diri. Emang apa hubungannya dengan profesi perawat? Hubungannya erat! Seorang perawat itu berpendidikan tinggi, orang yang berpendidikan tinggi biasanya dihormati oleh masyarakat, ini aktualisasi diri. Seorang perawat juga biasanya mendapatkan gaji secara teratur sehingga dapat hidup secara layak di masyarakat, apalagi yang kerja di luar negeri dengan gajinya yang tinggi, masyarakat juga akan respek pada perawat ini, aktualisasi diri juga. Seorang perawat membantu orang lain dengan senang hati tanpa merasa terbebani dan diintimidasi oleh orang lain, ini juga aktualisasi diri. Kalau diceritakan disini tidak akan habis menulisnya tentang aktualisasi diri seorang perawat ini. So, yakin tidak tertarik dengan perawat?
Kesimpulannya, menjadi perawat itu enak, asalkan dikerjakan dengan senang hati, merupakan panggilan jiwa untuk menolong orang lain dan beribadah kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjadi diri sendiri sesuai dengan minat dan bakat kita, juga sebagai suatu cara untuk mendapatkan penghasilan untuk menghidupi keluarga secara halal.
Menjadi perawat akan terasa tidak enak kalau: dipaksa oleh orang tua atau orang lain, bukan panggilan jiwa, tidak menyukai dunia kesehatan, kurang atau tidak mampu untuk bergaul dengan orang lain secara adekuat (terutama klien/pasien), dan lain-lain dan lain-lain. Kalau alasannya seperti itu, dijamin pasti menjadi perawat tidak enak banget. Nah, yang seperti ini harus dihindari, tidak tertarik juga tidak apa-apa