Selasa, 16 Oktober 2012

Miskin Dan Kaya Vs Beruntung dan Tidak Beruntung = Bahagia dan Tidak Bahagia


Jika boleh menyebutnya, judul diatas  adalah dua fenomena yang sangat berlawanan.  Dua fenomena tersebut menjadi keadaan yang akan selalu dihadapai oleh setiap makhluk didunia ini. Ada beberapa pertanyaan yang kadang terbesit dibenak kita :

1.     Apakah orang miskin itu tidak beruntung ???
2.    Apakah orang kaya itu beruntung ???
3.    Apakah orang miskin itu hanya bahagia jika beruntung ???
4.    Apakah orang kaya hanya bahagia jika beruntung ???
5.    Apakah ada hubungan antara miskin, tidak beruntung, dan tidak bahagia ???
6.    Apakah ada hubungan antara kaya, beruntung dan bahagia ???
Dan tentunya masih banyak pertanyaan lainnya muncul dibenak kita. Berikut saya akan paparkan bebereapa pengertian terkait judul artikel saya ini :
Menurut Bank Dunia Miskin adalah apabila seseorang mendapatka penghasilan kurang dari $1/. Lebih kurang 1,1 miliar orang didunia mengonsumsi kurang dari $1/hari dan 2,7 miliar orang didunia mengonsumsi kurang dari $2/hari. Proporsi penduduk negara berkembang yang hidup dalam Kemiskinan ekstrem telah turun dari 28% pada 1990 menjadi 21% pada 2001.Melihat pada periode 1981-2001, persentase dari penduduk dunia yang hidup dibawah garis kemiskinan $1 dolar/hari telah berkurang separuh. Tetapi , nilai dari $1 juga mengalami penurunan dalam kurun waktu tersebut.
Menurut majalah Forbes kaya adl jika penghasilannya minimal $ 1 juta US per tahun. Kawasan Asia Pasifik memiliki 3,37 juta orang kaya yang disebut sebagai high net worth individuals (HNWI) pada tahun 2011 dibandingkan dengan Amerika Utara dengan 3,35 juta orang, menurut kajian yang diterbitkan perusahaan konsultan Capgemini dan RBC Wealth Management. Eropa memiliki 3,17 juta HNWI, yang didefinisikan sebagai orang yang memiliki aset 1 juta dollar AS atau lebih untuk diinvestasikan. Kekayaan itu tak termasuk tempat tinggal utama mereka dan harta mewah, termasuk benda seni.
Terlepas dari dua hal diatas masih banyak pengertian-pengertian tentang kekayaan lainnya, tentunya pengetian tersebut sangat relative berbeda tergantung dari cara seseorang memandang dari segi apa kekayaan dan kemiskinan tersebut dilihat.
Okay, saya langsung mengunci kaya atau miskin yang saya maksud disini ditilik dari segi sosio-ekonomi, karena saya tidak mau menjadi orang yang abstrak dalam memandang kekayaan dan kemiskinan.
Lalu apa hubungannya dengan keberuntungan dan ketidakberuntungan. Jika kita melihat secara objektif banyak orang yang meduga dirinya miskin akibat ketidakberuntungan dalam hidup, dan sebaliknya hal itu juga berlaku bagi orang kaya. Selain itu ada juga pendapat dari kalangan elit yang notabenenya “kaya berkat usaha” sering sekali mengatakan bahwa keberuntungan itu dapat dicari. Namun saya sering sekali membaca kisah sukses hidup seseorang yang awalnya miskin dimana saya jarang menemukan dimana mereka betul2 mengubah hidupnya hanya mengandalkan usaha tanpa adanya “Lucky Factor” (klu mw jujur sich).
Namun ada beberapa hal yang mungkin jarang kita renungkan bahwa orang miskin dapat mengubah keberuntungannya hanya dengan usaha,usaha dan usaha. Dengan berusaha dan semangat mengubah nasib maka Insya ALLAH nasibnya akan berubah tentunya hal ini juga memerlukan sentuhan “Keberuntungan Hidup”. Trs bagaimana dengan orang kaya ? Menjadi kaya harta secara otomatis tentunya dapat menciptakan keberuntungan-keberuntungan hidup yang baru asalkan tahu cara menggunakan hartanya dijalan yang baik.
Lantas sekarang apa sih hubungan miskin dan kaya dengan kebahagiaan dan ketidakbahagiaan. Maha besar ALLAH SWT yang telah menciptakan kebahagiaan dihati manusia tanpa dipengaruhi oleh Kemiskinan dan Kekayaan. Coba aja kita telusuri ada sebagian orang miskin tapi hidup bahagia dan ada sebagian orang kaya hidup tidak bahagia. Kebahagiaan itu adalah produk hati dan setiap produk hati tercipta tanpa dipengaruhi oleh status social ekonomi, gender, etc. Intinya kebahagiaan adalah nilai indepedensi hati yang gak bisa digoyahkan oleh apapun, sekecil apapun kebahagiaan itu. Kebahagaian pastinya akan menjadi hal yang luar biasa dan memiliki nilai tak terhingga karena ditopangn oleh rasa syukur yang high quality. Rasa syukur inilah yang mengantarkan si miskin terkadang menciptakan keberuntungan hidup, hingga si miskin akan menjadi kaya akan kebahagiaan hidup. Hal ini juga berlaku sama terhadap sikaya.
Kesimpulannya adalah keadaan miskin atau kaya, keadaan beruntung atau tidak beruntung, nilai kebahagiaan adalah nilai indepedensi mutlak yang pasti akan didapatkan apabila rasa syukur dikembangkan didalam hati setiap orang.  Karena inti dari kemiskinan dan kekayaan sebenarnya adalah kemiskinan dan kekayaan kebahagiaan yang hanya akan didapatkan melalui kemiskinan dan kekayaan rasa syukur dalam menghargai nilai-nilai kehidupan…

Tidak ada komentar: