Jika boleh menyebutnya, judul diatas adalah dua fenomena yang sangat berlawanan. Dua fenomena tersebut menjadi keadaan yang
akan selalu dihadapai oleh setiap makhluk didunia ini. Ada beberapa pertanyaan
yang kadang terbesit dibenak kita :
1.
Apakah
orang miskin itu tidak beruntung ???
2.
Apakah
orang kaya itu beruntung ???
3.
Apakah
orang miskin itu hanya bahagia jika beruntung ???
4.
Apakah
orang kaya hanya bahagia jika beruntung ???
5.
Apakah
ada hubungan antara miskin, tidak beruntung, dan tidak bahagia ???
6.
Apakah
ada hubungan antara kaya, beruntung dan bahagia ???
Dan tentunya masih banyak pertanyaan
lainnya muncul dibenak kita. Berikut saya akan paparkan bebereapa pengertian
terkait judul artikel saya ini :
Menurut Bank Dunia Miskin
adalah apabila seseorang mendapatka penghasilan kurang dari $1/. Lebih kurang 1,1
miliar orang didunia mengonsumsi kurang dari $1/hari dan 2,7 miliar orang
didunia mengonsumsi kurang dari $2/hari. Proporsi penduduk negara berkembang
yang hidup dalam Kemiskinan ekstrem telah turun dari 28% pada 1990 menjadi 21%
pada 2001.Melihat pada periode 1981-2001, persentase dari penduduk dunia yang
hidup dibawah garis kemiskinan $1 dolar/hari telah berkurang separuh. Tetapi ,
nilai dari $1 juga mengalami penurunan dalam kurun waktu tersebut.
Menurut majalah Forbes kaya adl jika
penghasilannya minimal $ 1 juta US per tahun. Kawasan Asia Pasifik
memiliki 3,37 juta orang kaya yang disebut sebagai high net worth individuals
(HNWI) pada tahun 2011
dibandingkan dengan Amerika Utara dengan 3,35 juta orang, menurut kajian yang
diterbitkan perusahaan konsultan Capgemini dan RBC Wealth Management. Eropa memiliki 3,17 juta HNWI,
yang didefinisikan sebagai orang yang memiliki aset 1 juta dollar AS atau lebih
untuk diinvestasikan. Kekayaan itu tak termasuk tempat tinggal utama mereka dan
harta mewah, termasuk benda seni.
Terlepas dari dua hal diatas masih
banyak pengertian-pengertian tentang kekayaan lainnya, tentunya pengetian
tersebut sangat relative berbeda tergantung dari cara seseorang memandang dari
segi apa kekayaan dan kemiskinan tersebut dilihat.
Okay, saya langsung mengunci kaya atau
miskin yang saya maksud disini ditilik dari segi sosio-ekonomi, karena saya
tidak mau menjadi orang yang abstrak dalam memandang kekayaan dan kemiskinan.
Lalu apa hubungannya dengan keberuntungan
dan ketidakberuntungan. Jika kita melihat secara objektif banyak orang yang
meduga dirinya miskin akibat ketidakberuntungan dalam hidup, dan sebaliknya hal
itu juga berlaku bagi orang kaya. Selain itu ada juga pendapat dari kalangan
elit yang notabenenya “kaya berkat usaha” sering sekali mengatakan bahwa
keberuntungan itu dapat dicari. Namun saya sering sekali membaca kisah sukses
hidup seseorang yang awalnya miskin dimana saya jarang menemukan dimana mereka
betul2 mengubah hidupnya hanya mengandalkan usaha tanpa adanya “Lucky Factor”
(klu mw jujur sich).
Namun ada beberapa hal yang mungkin
jarang kita renungkan bahwa orang miskin dapat mengubah keberuntungannya hanya
dengan usaha,usaha dan usaha. Dengan berusaha dan semangat mengubah nasib maka
Insya ALLAH nasibnya akan berubah tentunya hal ini juga memerlukan sentuhan “Keberuntungan
Hidup”. Trs bagaimana dengan orang kaya ? Menjadi kaya harta secara otomatis
tentunya dapat menciptakan keberuntungan-keberuntungan hidup yang baru asalkan
tahu cara menggunakan hartanya dijalan yang baik.
Lantas sekarang apa sih hubungan miskin
dan kaya dengan kebahagiaan dan ketidakbahagiaan. Maha besar ALLAH SWT yang
telah menciptakan kebahagiaan dihati manusia tanpa dipengaruhi oleh Kemiskinan
dan Kekayaan. Coba aja kita telusuri ada sebagian orang miskin tapi hidup
bahagia dan ada sebagian orang kaya hidup tidak bahagia. Kebahagiaan itu
adalah produk hati dan setiap produk hati tercipta tanpa dipengaruhi oleh
status social ekonomi, gender, etc. Intinya kebahagiaan adalah nilai
indepedensi hati yang gak bisa digoyahkan oleh apapun, sekecil apapun kebahagiaan
itu. Kebahagaian pastinya akan menjadi hal yang luar biasa dan memiliki nilai
tak terhingga karena ditopangn oleh rasa syukur yang high quality. Rasa syukur
inilah yang mengantarkan si miskin terkadang menciptakan keberuntungan hidup,
hingga si miskin akan menjadi kaya akan kebahagiaan hidup. Hal ini juga berlaku
sama terhadap sikaya.
Kesimpulannya adalah keadaan miskin
atau kaya, keadaan beruntung atau tidak beruntung, nilai kebahagiaan adalah nilai indepedensi mutlak yang pasti akan didapatkan apabila rasa syukur dikembangkan didalam hati
setiap orang. Karena inti dari
kemiskinan dan kekayaan sebenarnya adalah kemiskinan dan kekayaan kebahagiaan
yang hanya akan didapatkan melalui kemiskinan dan kekayaan rasa syukur dalam
menghargai nilai-nilai kehidupan…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar