Selasa, 16 Oktober 2012

'Perawat" Riwayatmu Kini


Sebuah keluh kesahku sebagai mahasiswa keperawatan terhadap dunia keperawatan dari apa yang kuamati selama 3 tahun di rumah sakit dan selama 3 tahun kupelajari dunia keperawatan…
Awalnya aq jg sama spt yg lain, beranggapan bahwa perawat hanyalah sebuah profesi yang KURANG PENTING, tidak lebih penting dari profesi dokter,,,, itulah kesan pertamaku sebelum aq belum mengenal Perawat yang sebenarnya… Tapi semuanya berubah di saat aq memasuki sebuah akademi keperawatan yang mendidik ku untuk selalu bersemangat menyuarakan bahwasanya “ Kita perawat adalah profesi yang sangat vital dalam pelayanan kesehatan, kita adalah profesi yang mandiri, bukan profesi bayangan profesi lain”.
Dari yang kupelajari bahwa ringkasnya secara filosofi keperawatan adalah sebuah profesi yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan. Artinya keperawatan merupakan sebuah profesi yang TIDAK DAPAT DIPISAHKAN dari pelayanan kesehatan.
Tapi, aq masih meragukan kata-kata tersebut, terlebih lagi kenyataanya bkn hanya aq, tp semua org beranggapan bahwa keperawatan hanyalah sebuah profesi yang berada di bawah profesi lain yaitu dokter. Dan tentunya masyarakat beranggapan bahwa dokter jauh lebih penting daripada perawat….
Miris memang tapi itulah kenyataannnya… setidaknya di daerah dimana aq tinggal saat ini…
Kenapa hal ini bisa terjadi ??????
Tentunya tingkat kecerdasan menurut ku menjadi factor yang sangat menentukan., dan tidak kalah penting adalah pengetahuan masayarakat bahwasannya keperawatan memiliki tugas sendiri yaitu tugas mandiri keperawatan yang juga tidak kalah penting merupakan hal vital dalam perbaikan imej keperawatan di mata masyarakat saat ini.
Penting bagi kita semuanya menyadari bahwa sudah saatnya perawat menjadi profesi yang mandiri, bangga melaksanakn tugas kita sendiri, bukan malah bangga melakukan tugas profesi lain sehingga melupakan tugas kita sendiri sebagai perawat. Bahkan tidak jarang menyepelekan tugas mandiri profesi kita sendiri. Satu lagi yang selalu menjadi dilemma bagiku , BAGAIMANA KITA BISA MAJU , SEDANGKAN KITA SENDIRI BELUM BANGGA DENGAN PROFESI KITA SENDIRI ???
Kuranag majunya dunia keperawatan saat ini bukan hanya karena berasal dari factor yang bersumber dari perawat sendiri, tapi juga kelmehan system yang ada , saya ingin mencontohkan beberapa kasus yang terjadipada saat ini :
- 700 perawat Indonesia yang bekerja di Kuwait terancam di pulangkan ke Indonesia akibat ketidakjelasan lembaga penjamin kompetensi lulusan, ijazah pendidikan dan system registrasi perawat di Indonesia.
- 167 perawat Indonesia yang dikirim ke Jepang dalam kerangka Indonesian Japan Economic Partnership dipertanyakan dan terancam tidak diakui ijazah pendidikan perawat pada kategori tingkat perawat yang sesuai dengan tingkat pendidikan perawat Indonesia akibat ketidakjelasan perbedaan bermacam-macam tingkat pendidikan dan katagori perawat yang tidak sesuai dengan kaidah internasional
- Ancaman pengangguran terdidik perawat yang sangat besar akibat lemahnya daya serap local dan tingginya lulusan perawat yang mencapai 31.000 pertahun dari 780 sekolah perawat yang ada atau telah mencapai angka ratusan ribu perawat tidak terserap pada bidangnya. Sementara penempatan ke luar negeri terkendala akibat akuntabiltas system penjaminan mutu lulusan dan registrasi dalam negeri yang dipertanyakan banyak pihak asing. Sehingga peluang miliaran rupiah dari remittance yang bisa tidak bisa diterima (gaji awal perawat di negara maju rata-rata per jam antara US$17-25), karena sesunggunya negara-negara maju kekurangan perawat hingga mencapai 2 juta orang hingga tahun 2015.
- Potensi kerugian rumah sakit akibat pemberlakuan Casemix dan DRGs karena komplikasi dan terjadinya kejadian yang tidak diinginkan yang salah satunya disebabkan oeh lemahnya tanggungjawab rumah sakit dalam meng-update kompetensi perawat. Komplikasi ini menyebabkan pemanjangan masa rawat pasien dan berdampak pula terhadap penurunan daya tampung rumah sakit dalam menerima pasien baru. Akibatnya, pasien yang menungu pelayanan akan bertambah parah penyakitnya.
- Pembengkakan nilai jaminan kesehatan di rumah sakit hingga Rp. 1, 145 triliun yang ditanggung oleh pemerintah akan terus terjadi dan semakin meningkat bilamana tidak didukung oleh kualitas perawat yang 24 jam memonitor, mengintervensi, mendeteksi dan mengoptimalkan proses penyembuhan pasien. Sementara, akibat penurunan produktifitas penduduk yang sakit, negara mengalami kerugian sedikitnya Rp. 2,141 triliun per bulan.
- Sementara, dari sisi perawat, perlindungan kerja yang minimal dari penyakit menular seperti HIV/AIDS dan keselamatan kerja berdampak pada kinerja mereka dalam melayani pasien.
Tapi kenapa pemerintah seolah2 menutp mata dan telinga untuk hal tersebut, dan memliki pandangan yang mungkin tak jauh berbeda dengan pandangan umum. Kenyataan menunjukan bahwa perawat sering dianggap profesi yang kurang menentukan bagi indicator maju atau mundurnya sebuah bangsa. Padahal, kekuatan sebuah bangsa tergantung pada kesehatan dari penduduknya secara umum. Pengesahan Rancangan Undang Undang Keperawatan secepatnya akan berdampak kepada tingkat kepercayaan, perlindungan, kualitas pelayanan dan daya saing global perawat Indonesia.
Intinya. Kita perawat di seluruh Indonesia harus bangkit , buka hati kita, buka mata, tunjukkan keberanian, dan kecerdsan yang selama ini hanya medekam di dalam hati, dan sama-sama kita perjuangkan bahwa PENGESAHAN RUU KEPERAWATAN ADALAH HARGA MATI YANG TAK BISA DI TUNDA-TUNDA LAGI….

Tidak ada komentar: